Tag Archive for: Coto Makassar

5 Warung Coto Tersohor di Makassar

5 Warung Coto Tersohor di Makassar

Akurasi.id – Coto jadi salah satu dari sekian banyak ikon kuliner di Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan berkuah ini dibuat dari potongan daging dan jeroan sapi yang direbus selama berjam-jam plus kuah yang bikin nagih. Berikut warung coto tersohor di Makassar yang wajib dikunjungi.

Semua warung yang menyediakan makanan ini kompak buka dari pagi, karena coto sering dijadikan sebagai sarapan. Harganya di atas Rp20 ribu sampai Rp35 ribu tergantung proses pembuatan atau bahan-bahannya.

Dari ratusan warung coto yang tersebar di Makassar, berikut ini dilansir dari idntimes.com, Selasa (24/08/2021) dipilih lima warung coto tersohor alias selalu ramai pembeli.

  1. Coto Daeng Sirua

Berdiri sejak 1987, Coto Daeng Sirua –atau Coto Abdesir– jadi yang paling unik. Kalau lazimnya coto berwarna coklat gelap atau kehitaman, mereka menyajikan coto dengan kuah berwarna putih. Memang sih tampil beda, tapi cita rasanya gak kalah kok dengan coto kebanyakan.

Coto Daeng Sirua pun selalu ramai oleh pengunjung. Memang sih mereka biasanya tutup jam 8 malam, tapi mereka bisa tutup lebih cepat kalau persediaan daging atau kuah sudah habis. Dan warung yang dimiliki oleh Hj. Singara ini sepertinya belum minat membuka cabang di tempat lain. Intinya, siapa cepat dia dapat!

  1. Coto Gagak

Letaknya yang strategis –tepat di pertigaan Jalan Gagak, Kakatua dan KS Tubun– membuat warung Aroma Coto Gagak selalu ramai pembeli. Yang istimewa, tempat ini bisa menjadi salah satu dari destinasi kuliner malam Kota Makassar karena buka selama 24 jam. Lapar tengah malam? Coto Gagak bisa masuk dalam opsimu.

Kata “Aroma” pun gak asal dicantumin. Mereka memilih rempah-rempah kualitas jempolan dalam kuahnya. Maka, rasa khas mencuat ketika lidahmu mencicipi. Nah, warung coto yang berdiri sejak 1973 ini ternyata udah dikunjungi oleh dua Presiden RI, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Kesukaan RI-1!

  1. Coto Paraikatte

Mulai menjual sejak tahun 1980, Coto Paraikatte masuk dalam daftar persinggahan wajib para pecinta kuliner coto. Letaknya tepat di tepi Jalan A.P. Pettarani, pusat perkantoran Kota Makassar. Tempatnya gak terlalu luas sih, maksimal 50 orang, tapi jangan ragukan sesaknya ketika tiba waktu makan siang.

Jika warung coto lain mengambil nama jalan tempatnya berdiri, Paraikatte diambil dari bahasa Makassar yang kurang lebih berarti “ikatan persaudaaan”. Yang unik dari Coto Paraikatte ini, kuahnya mengandung hati sapi yang sudah dihancurkan sehalus mungkin. Ya, gak selamanya hati yang hancur membawa duka. Ada juga rasa kenyang.

  1. Coto Nusantara

Kalau kamu lagi plesiran di Makassar dan menetap untuk sementara waktu di sekitar kawaasan Pantai Losari, Coto Nusantara wajib kamu singgahi. Letaknya gak jauh dari landmark Kota Daeng, sehingga tempatnya sering dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.

Berdiri sejak dekade 1990-an, jam buka Coto Nusantara memang lebih singkat dibanding warung-warung coto lainnya. Eit, ada alasannya kok. Mereka masih mengandalkan tenaga manusia untuk mengolah bumbu-bumbu kuah. Jadi, proses alami bikin Coto Nusantara punya keistimewaan tersendiri.

  1. Coto Selaras Toddopuli

Meski baru beroperasi pada 2006, Coto Selaras Toddopuli pantas masuk dalam daftar pendek ini. Terus apa sih yang membuat warung ini begitu ramai oleh pengunjung mulai dari pagi sampai malam?

Jawabannya ada pada porsi yang disajikan. Ukuran mangkok pelanggan lebih besar dari rata-rata. Jadi, potongan daging dan kuah pun sudah memadai bagi kamu-kamu yang punya “perut karet” atau memang lagi lapar banget. Ketupat dan buras yang tersedia juga dalam porsi dobel, loh.

Bagaimana? Sudah mi ki kunjungi semuanya? Ada warung coto lain yang kamu rasa pantas masuk juga? Atau malah ngerasa lapar? (*)

Editor: Yusva Alam