Nasi Ampok, Kuliner Khas Jatim dan Jateng

Nasi Ampok, Kuliner Khas Jatim dan Jateng

Nasi Ampok, Kuliner Khas Jatim dan Jateng

Selain mengenyangkan, nasi ampok juga memiliki rasa yang unik dan lezat dan tentu saja bergizi. (instagram.com/dapurmamabarokah)

Akurasi.id – Banyak sekali olahan jagung yang bisa ditemui, seperti jagung bakar hingga nasi jagung. Walaupun namanya nasi jagung, namun bukan berarti nasi jagung terbuat dari nasi yang dicampur jagung, nasi jagung terbuat dari jagung yang dipipil kemudian dikeringkan lalu ditumbuk dan dikukus. Nah, nasi jagung ini bisa menjadi alternatif pengganti nasi putih.

Nasi jagung populer sebagai kuliner khas Jatim, biasanya nasi jagung disebut dengan sega ampok atau nasi ampok. Selain mengenyangkan, nasi ampok juga memiliki rasa yang unik dan lezat dan tentu saja bergizi. Dilansir dari idntimes.com, Rabu, (22/06/2021), simak serba-serbi dari nasi ampok di bawah ini.

  1. Makanan pokok saat paceklik di zaman dulu 

Konon katanya, nasi ampok tercipta saat terjadi musim kemarau di zaman dulu. Saat musim kemarau tiba, terjadi paceklik atau sulit masa tanam, sehingga orang-orang di pedesaan gagal panen padi dan susah untuk mendapatkan beras. Tanaman yang mampu hidup saat keadaan daratan kering adalah jagung, dengan kreativitasnya, orang zaman dulu mengubah biji jagung menjadi nasi ampok, sebagai alternatif makanan pokok pengganti nasi.

  1. Pengolahan nasi ampok

Terdapat dua tahap untuk menghasilkan nasi ampok,  yaitu proses membuat ampok kering dan ampok basah. Pertama, ampok kering dibuat dengan memipil jagung, dihaluskan, dipisahkan dari bekatulnya, lalu dicuci hingga bersih. Kemudian dikukus lalu dikeringkan. Setelah kering, ampok kering bisa disimpan atau langsung dimasak menjadi nasi ampok basah.

Pembuatan nasi ampok basah sama seperti menanak nasi,  ampok kering direndam dengan air kemudian dikukus. Sekarang ini sudah banyak yang menjual nasi ampok instan, tinggal masak di rice cooker dan nasi ampok siap disajikan dengan lauk favoritmu. Yummy!

  1. Lauk-pauk pendamping nasi ampok

Lauk pauk yang biasa disajikan di dalam nasi ampok ini beragam, di Blitar lauk pendamping nasi ampok adalah urap-urap, lodeh tahu, tempe goreng, dan ikan asin. Bisa juga ditambahkan telur ikan pindang goreng, ataupun ayam balado.  Kalau di wilayah Kediri, nasi ampok biasa disajikan dengan bumbu pecel. Ada juga nasi ampok goreng yang disajikan dengan suwiran ayam. Apa pun lauknya, nasi ampok tetap lezat untuk disantap.

  1. Sumber karbohidrat dan pengganti nasi

Sebagai pengganti nasi, tentulah nasi ampok kaya akan kerbohidrat, dilansir dari  Fatsecret Indonesia, 100 gram nasi ampok mengadung kalori sebesar 150 kal dengan rincian kalori 69% karbohidrat,  24% lemak, dan 7% protein, jadi jangan takut tidak kenyang jika makan nasi ampok.

Selain sumber karbohidrat, nasi ampok juga kaya akan serat,  vitamin, dan mineral, serta rendah lemak dan natrium. Walaupun kaya gizi, tapi ingat, jangan makan nasi ampok secara berlebihan ya, karena nasi ampok dapat meningkatkan kadar gula darah tubuh dan dapat dapat menyebabkan peningkatan berat badan jika dikonsumsi berlebihan.

  1. Nasi ampok kaya akan nutrisi

Bahan dasar nasi ampok yang berupa jagung mengandung berbagai macam vitamin seperti vitamin C, E, K, dan B kompleks, selain itu jagung  juga mengandung kalsium, kalium, zat besi, dan magnesium.  Kandungan lain yang ada di dalam  jagung adalah lutein dan zeaksantin. Dikutip dari laman Healthline, lutein dan zeaksantin ini memiliki manfaat untuk kesehatan mata, yaitu dapat mencegah katarak dan age-related macular degeneration.

Kandungan serat dalam jagung dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan, mencegah masalah pencernaan, membantu menyeimbangkan kadar gula darah dalam tubuh, selain itu jagung juga diklaim sebagai makanan pokok yang gluten-free, sehingga bisa dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang diet bebas gluten.

Itulah kuliner khas Jatim. Sekarang sudah tahu kan serba-serbi dari nasi ampok, salah satu makanan tradisional Indonesia yang nikmat dan bergizi. Kalau kalian, kira-kira suka makan nasi ampok dengan lauk apa, nih? (*)

Editor: Yusva Alam

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *